Tingkatkan Motivasi Belajar

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Tingkatkan Motivasi Belajar


kali ini kami akan memparkan sedikit apa itu belajar dan bagaimana cara meningkatkan minat kita untuk belajar. lansung saja silahkan simak pembahasannya di bawah ini :

Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif manusia dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, nilai-sikap yang bersifat konstan atau menetap (Notoatmodjo, 2010). Belajar adalah melakukan sesuatu yang baru dan di tampilkan dalam kegiatan kemudian, belajar merupakan kunci dalam pembentukan tingkah laku manusia yang kita lakukan atau pikirkan, belajar merupakan perubahan tingkah laku hasil pengalaman dan latihan serta bersifat relatif permanen. (Widayatun, 1999).

Prinsip-prinsip belajar

Widayatun (1999) menyatak bahwa ada beberapa prinsip-prinsip belajar, yaitu:

a. Prinsip I

Belajar adalah suatu pengalaman yang terjadi di dalam diri si pelajar yang diaktifkan oleh individu itu sendiri. Proses belajar di kontrol oleh si pelajar sendiri dan bukan oleh si pengajar.

b. Prinsip 2

Belajar adalah penemuan diri sendiri. Hal ini berarti bahwa belajar adalah proses penggalian ide-ide yang berhubungan dengan diri sendiri dan masyarakat sehingga belajar dapat menentukan kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai.

c. Prinsip 3

Belajar adalah suatu konsekuensi dari pengalaman. Untuk belajar yang efektif tidak cukup jika hanya dengan memberikan informasi saja, tetapi kepada pelajar tersebut perlu diberikan pengalaman.

d. Prinsip 4

Belajar adalah proses kerja sama dan kolaborasi. Dengan kerja sama, saling berinteraksi, dan berdiskusi, di samping memperoleh pengalaman dari orang lain juga dapat mengembangkan pemikiran-pemikiran dan daya kreasi individu.

e. Prinsip 5

Belajar adalah proses evolusi, bukan proses revolusi karena perubahan perilaku memerlukan waktu dan kesabaran.

f. Prinsip 6

Belajar kadang-kadang merupakan suatu proses yang menyakitkan karena menghendaki perubahan kebiasaan yang sangat menyenangkan dan sangat berharga bagi dirinya dan mungkin harus melepaskan sesuatu yang menjadi jalan hidup atau pegangan hidup.

g. Prinsip 7

Belajar adalah proses emosional dan intelektual. Hasil belajar sangat ditentukan situasi psikologis individu pada saat belajar.

h. Prinsip 8

Belajar bersifat individual dan unik. Setiap orang mempunyai gaya belajar dan keunikan sendiri dalam belajar. Untuk itu kita harus menyediakan media belajar yang bermacam-macam sehingga tiap individu dapat memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan keunikan dan gaya masing-masing.


Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi dalam belajar (Purwanto, 1999):
a. Kondisi fisik dan mental
b. Ingatan dan berpikir
c. Intelegensi atau kecakapan
d. Teknik atau cara belajar atau metoda
e. Sarana atau prasarana
f. Efesiensi waktu
g. Bahasa dan budaya
h. Motivasi dan minat
i. Bobot dan kepribadian.

Pengertian Motivasi

Motivasi atau motif berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku (Notoatmodjo, 2010). Motivasi adalah semua hal verbal, fisik, atau psikologis yang membuat seseorang melakukan sesuatu sebagai respon (Nancy Stevenson, 2001 dalam Sunaryo, 2004). Motivasi menunjuk pada proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir darpada gerakan atau perbuatan (Sarwono, 2000 dalam Sunaryo, 2004).

Jenis motivator secara umum adalah uang, penghormatan, tantangan, pujian, kepercayaan atasan, lingkungan kerja yang menarik, jam kerja yang fleksibel, promosi, persahabatan, pengakuan, kemandirian, lingkungan yang kreatif, bonus/hadiah, ucapan terima kasih, dan keyakinan dalam bekerja (Abraham dan Shanley 1997 dalam Sunaryo, 2004).


Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa­siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Beberapa peran penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran antara lain dalam menentukan hal­hal yang dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, dan menentukan ketekunan belajar (Hamzah , 2007).


Berbicara tentang macam-macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian motivasi atau motif­motif yang aktif sangat bervariasi. Sardiman (2007) membagi motivasi sebagai berikut :

a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

1) Motif­motif bawaan
2) Motif­motif yang dipelajari.

b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marguis

1) Motif atau kebutuhan organis
2) Motif­motif darurat.
3) Motif­motif obyektif.
4) Motivasi jasmaniah dan rohaniah.
5) Motivasi instrinsik dan ekstrinsik

Dari pendapat beberapa ahli diatas, maka dapat dijelaskan, sebagai berikut:
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

1) Motif­motif bawaan

Motif­motif bawaan disebut juga motif­motif yang diisyaratkan secara biologis dan dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari, termasuk disini adalah untuk memenuhi kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, dan sebagainya

2) Motif­motif yang dipelajari

Motif­motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh dorongan untuk belajar sesuatu, dorongan untuk mengajar.

b. Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

1) Motif atau kebutuhan organis, misalnya: kebutuhan untuk makan, minum, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat.

2) Motif­motif  darurat,  motivasi  ini  timbul  karena rangsangan dari luar. Yang termasuk jenis motif ini, antara lain : dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu, dan sebagainya.

3) Motif­motif obyektif, motif­motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.  Dalam  hal  ini  menyangkut  kebutuhan melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat, dan sebagainya.

c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

1) Motivasi jasmaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti refleks, insting otomatis, nafsu, dan sebagainya.

2) Motivasi rohaniah Yang termasuk motivasi rohaniah yaitu kemauan.

d. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik

1) Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif­motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contoh: seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku­buku untuk dibacanya.

2) Motivasi ekstrinsik.

Motivasi ekstrinsik  adalah  motif­motif  yang  aktif  dan  berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Contoh: seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau temannya.

Notoatmodjo (2010) juga menjelaskan bahwa motivasi dibagi menjadi dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik berasal dari dalam diri manusia, biasanya timbul dari perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga manusia menjadi puas. Motivasi ekstrinsik  berasal dari luar yang merupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan.


Cara meningkatkan motivasi (Widayatun, 1999):
1. Dengan teknik verbal

a. Berbicara untuk membangkitkan semangat
b. Pendekatan pribadi
c. Diskusi dan sebagainya

2. Teknik tingkah laku (meniru, mencoba, menerapkan)
3. Teknik intensif dengan cara mengambil hadiah yang ada
4. Supertisi (kepercayaan akan sesuatu secara logis, namun membawa keberuntungan
5. Citra atau image yaitu dengan immaginasi atau daya khayal yang tinggi maka individu termotivasi.

Cara meningkatkan motivasi dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2010):

1. Motivasi positif (Insentif positif)

Adalah pimpinan masyarakat atau organisasi memberikan hadiah atau reward kepada anggota atau bawahan yang berprestasi atau berprilaku sehat. Dengan hadiah yang diberikan ini akan meningkatkan semangat berprilaku sehat atau kerja para anggota masyarakat atau anggota, yang akhirnya akan memacu perilaku mereka lebih meningkat. Hadiah atau reward ini dapat berupa uang, barang atau non materil, misalnya piagam, atau sekedar pujian berupa kata-kata lisan.

2. Motivasi negatif (Insentif negatif)
Adalah pimpinan memberikan hukuman (punishment)  kepada anggotanya atau bawahannya yang kurang berprestasi atau perilakunya kurang baik. Dengan teguran-teguran atau kalau perlu hukuman, akan mempunyai efek “takut” pada anggota atau karyawan akan adanya sanksi, atau hukuman, dan sebagainya.

Unsur-unsur motivasi

Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa unsur-unsur motivasi terdiri dari:
a. Motivasi merupakan suatu tenaga dinamis manusia dan munculnya memerlukan rangsangan baik dari dalam maupun dari luar.

b. Motivasi seringkali ditandai dengan perilaku yang penuh emosi.

c. Motivasi merupakan reaksi pilihan dari beberapa alternatif pencapaian tujuan.

d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam diri manusia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap motivasi (Widayatun, 1999):
1. Faktor psikis & proses mental
2. Faktor hereditas, lingkungan dan kematangan atau usia
3. Faktor instrinsik seseorang
4. Fasilitas (sarana & prasarana)
5. Sikon
6. Program dan aktifitas
7. Audio visual (media)
8. Sarana dan prasarana.

Fungsi Motivasi

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses belajar mengajar itu fungsi motivasi sangat penting, tidak hanya penting bagi peserta didik, tetapi juga bagi guru maupun orang tua. Sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa penjelasan tentang fungsi motivasi, yaitu:

Menurut Sardiman (2007) fungsi motivasi adalah:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan­perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan­perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Indikator dalam motivasi belajar

Hamzah (2007) menyatakan bahwa indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita­cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.



Daftar Pustaka :


Hamzah, B.U. (2007). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisi dibidang Pendidikan. Jakarta:                                              Bumi Aksara.

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanto, H. (1999). Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta: EGC, 1998.
Sunaryo, (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC, 2004.
Sardiman A.M. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Widayatun, T.W. (1999). Ilmu Perilaku. Jakarta: Sagung Seto.

terpadu imam syafi'iyyah

Terimakasih telah mengunjungi semoga informasi dari blog ini bisa bermanfaat

Facebook   Youtube   Google Yahoo  Microsoft 
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

1 Komentar